Kipo
Berwisata ke Kotagede, rasanya kurang lengkap jika belum mencicipi
Kipo, yang merupakan jajajanan yang konon sudah ada sejak zaman kerajaan
Mataram Kuno dan Mataram Islam. Kipo merupakan makanan tradisional khas
Kotagede. Konon, jajanan ini menjadi salah satu favorit para bangsawan Kraton
Mataram Islam. Di daerah Kotagede ini pula masih bisa disaksikan jejak
kebesaran kerajaan itu, yakni makam raja dan masjid Kotagede, masjid tertua di
Yogyakarta, nama Kipo sendiri berasal dari bahasa jawa “Iki Opo” yang dalam
bahasa Indonesia memiliki arti “Ini Apa”.
Penganan ini berbentuk
sedikit pipih dan memanjang. Warnanya hijau dan ukurannya kecil sebesar ibu
jari. Berbahan utama ketan dan berisi enten-enten (parutan kelapa bercampur
gula). Permukaan jajanan itu terlihat gosong kehitaman. Sekilas mungkin tak
menarik namun saat digigit rasanya legit dan gurih.
Roti Kembang
Salah satu kue tradisional Kotagede ini terbuat dari
tepung beras yang dicetak ke dalam cetakan berbentuk bunga dari Pohon Waru.
Kue Kembang Waru terbuat dari campuran tepung, telur, gula pasir, mentega,
vanili, dan kayu manis yang dimasukkan ke dalam cetakan kembang waru, kemudian
dipanggang.
Bentuknya harus menyerupai bunga berkelopak delapan
yang artinya hasto broto atau delapan jalan utama. Di antaranya matahari,
bulan, bintang, tirta (air), kismo (tanah), maruto (angin), awan, dan samudra.
Harapannya, setelah makan, kita bisa menjiwai dan mengamalkan delapan jalan
utama tersebut. Roti kembang waru dahulu hanya disajikan kepada tamu dan orang
penting kerajaan, akan tetapi saat ini roti kembang waru sudah bisa dinikmati
oleh semua orang.
Yangko
Nama Yangko berasal dari kata “Kiyangko” singkatan dari “ki
tiyang Kotagede” yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti “Ini orang
Kotagede” Yangko terbuat dari ketan yang dikukus dan mempunyai makna
mempererat persaudaraan, seperti tekstur dari ketan yang cenderung lengket.
Ukel dan Banjar
Ukel dan banjar dibuat dengan cara yang sama hanya dibedakan
pada saat finishing. Ukel adalah bentuk yang telah diberi finishing berupa
gula halus, sedangkan banjar sebelum diberi finishing. Kue-kue renyah dan
empuk ini terbuat dari tepung terigu dan telur sebagai bahan utamanya.
Legomoro
Legomoro serupa dengan lemper, yaitu makanan yang berasal
dari ketan dengan isian daging ayam yang dibungkus dengan daun pisang. Yang
menjadi pembedanya adalah cara membungkusnya, kalau lemper biasanya
menggunakan daun pisang dan lidi di sisi kanan dan kiri sedangkan Legomoro
menggunakan daun pisang yang diikat dengan tali bambu. Cara mengikatnya pun
juga ada unik, ada yang menggunakan dua tali dan tiga tali.
Jadah Manten
Jajanan tradisional yang unik dan paling favorit di
Kotagede. Bentuknya sangat unik dan rasanya enak, karena terbuat dari ketan
dengan isian daging ayam gurih. Jadah ini tambah enak karena dibakar dan dapat
dinikmati dengan secangkir teh panas atau kopi hitam.
Sate Karang
Sate karang ini tentu memiliki sajian rasa unik yang
memiliki cita rasa tidak biasa penikmatnya bisa lesehan di pinggir Lapangan
Karang Kotagede yang tak ubahnya seperti alun-alun Kotagede. Yang menjadi unik
dan melegenda dari Sate Karang ini adalah sajiannya yang menggunakan daging
sapi bersama dengan lontong yang disajikan dengan sayur lodeh tempe pedas
dengan kuah santan encer seperti halnya ketupat sayur dengan citarasa yang manis, gurih, dan pedas.
Untuk mendapatkan informasi selengkapnya,
silahkan kunjungi Makam Raja Mataram Kotagede dan melakukan pemindaian QR Code
pada masing-masing Penanda Keistimewaan yang berada di Makam Raja Mataram
Kotagede.