Watu Gilang dipercaya merupakan singgasana Panembahan Senopati dalam memimpin Kasultanan Mataram. Batu ini merupakan batu andesit yang berwarna hitam dan berbentuk persegi dengan ukuran 2 m x 2 m, dibawa dari hutan Lipuro yang saat ini dikenal dengan nama Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Konon di batu ini pula Danang Sutawijaya yang merupakan nama kecil Panembahan Senopati mendapatkan wangsit melalui Lintang Johar. Pada salah satu bagian batu ini terdapat cekungan, konon cekungan ini merupakan bekas membenturkan kepala musuh sekaligus menantu Panembahan Senopati yang bernama Ki Ageng Mangir Wanabaya hingga meninggal dunia.
Ki Ageng Mangir Wanabaya merupakan musuh dari Penembahan Senopati yang berasal dari daerah Mangir yang saat ini masuk wilayah Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menaklukkannya, Panembahan Senopati menggunakan strategi yang diusulkan oleh Ki Juru Martani, yaitu dengan mengirimkan Puteri Pembayun yang menyamar sebagai penari tayub untuk memikat hati Ki Ageng Mangir Wanabaya.
Setelah Ki Ageng Mangir Wanabaya akhirnya menikahi Puteri Pembayun, setelah beberapa lama, Puteri Pembayun akhirnya mengakui bahwa dirinya merupakan anak dari Panembahan Senopati. Maka, senang atau tidak senang Ki Ageng Mangir Wanabaya harus menghadap mertuanya Panembahan Senopati, dimana selama ini sebelum menikah dengan Puteri Pembayun Ki Ageng Mangir Wanabaya tidak pernah melakukannya. Karena tidak pernah menghadap Panembahan Senopati inilah yang membuat Panembahan Senopati marah dan menganggap Ki Ageng Mangir Wanabaya sebagai musuh yang akan memerangi Kasultanan Mataram.
Pada saat Ki Ageng Mangir Wanabaya menghadap dan sungkem kepada Panembahan Senopati inilah kemudian dibunuh oleh Penembahan Senopati dengan membenturkan Ki Ageng Mangir Wanabaya di Singgasana Watu Gilang hingga meninggal dunia. Ki Ageng Mangir Wanabaya dimakamkan di Makam Raja Mataram Kotagede, makamnya Ki Ageng Mangir Wanabaya setengah bagiannya berada di dalam dan setengah bagian lainnya berada di luar karena Penembahan Senopati menganggap Ki Ageng Mangir Wanabaya sebagai menantu sekaligus sebagai musuh.
Untuk mendapatkan informasi selengkapnya, silahkan kunjungi Makam Raja Mataram Kotagede dan melakukan pemindaian QR Code pada masing-masing Penanda Keistimewaan yang berada di Makam Raja Mataram Kotagede.